Jumat, 06 November 2015

5 WISATA PANGKAL PINANG

1. Pantai Matras


5 WWW


Pantai Matras terletak di Desa Sinar Baru, Kecamatan Sungailiat, sebelah timur Pulau Bangka 40 km dari Pangkalpinang dan 7 km dari Kota Sungailiat.
Pantai Matras sering disebut Pantai Surga karena keindahannya, Pantai Matras memiliki hamparan pasir putih bersih sepanjang 3km dengan lebar 20-30 meter. Selain itu Pantai Matras juga di latar belakangi oleh pepohonan kelapa dan aliran sungai dengan aliran air yang sangat jernih.
Diantara Pantai-pantai lain di Bangka, Pantai Matras adalah pantai yang banyak dikunjungi oleh wisatawan, baik domestik maupun Mancanegara.
Di sekitar Pantai Matras juga telah dibangun beberapa penginapan seperti bungalow sederhana, hotel, layanan tour dan travel serta tempat-tempat hiburan yang sangat tepat untuk beristirahat sambil menikmati keindahan Pantai Matras.
Selain itu juga banyak terdapat pusat-pusat penjualan souvenir dan makanan khas Bangka seperti Kemplang panggang, Kerupuk ikan, Keretek ikan/cumi, Rusip, Belacan/Trasi dan masih banyak lagi.
Pantai Matras adalah tempat yang layak dikunjungi bila berkuncung di Bangka Belitung.
2. Pulau Lampu

Pulau Lampu merupakan sebuah pulau yang terletak di Kecamatan Belinyu, Kabupaten Bangka, Provinsi Bangka Belitung. Pulau ini memiliki luas yang hampir sama dengan Pulau Lengkuas yang ada di Kabupaten Belitung dan sama-sama memiliki mercusuar. Menurut masyarakat sekitar, pulau ini dinamakan Pulau Lampu dikarenakan adanya cahaya lampu yang berasal dari mercusuar yang ada di pulau ini. Namun ada sebagian masyarakat sekitar yangmenyebutnya dengan nama Pulau Pelepas. Disebut sebagai Pulau Pelepas karena pulau ini juga berfungsi sebagai persinggahan para nelayan untuk melepas lelah.
Mercusuar yang berada di pulau ini merupakan bangunan peninggalan Belanda. Mercusuar setinggi 50 meter ini dinamakan Mercusuar H.M. Koningin Wilhelmina yang pernah dipugar pada tahun 1893. Berada di puncak mercusuar Pulau Lampu anda dapat melihat pemandangan berupa laut, pulau-pulau di sekitarnya hingga pemandangan Pulau Bangka dari kejauhan.
Berenang di perairan Pulau Lampu yang sangat jernih merupakan aktivitas lain yang dapat anda lakukan. Jika ingin melihat keindahan Pulau Lampu dari berbagai sudut, anda dapat berkeliling mengitari pulau ini menggunakan perahu sewaan. Tidak sampai seharian, anda dapat mengelilingi pulau ini karena pulau ini merupakan pulau kecil. Harga sewa perahu untuk berkeliling pulau ini tergantu dari kesepakatan dengan pemilik perahunya. Tak ada salahnya mengunjungi pulau yang termasuk kategori tak berpenghuni ini karena pulau ini menyuguhkan keeksotikan pemandangan alam yang masih asri dan alami.
3.Pantai Tikus

Pantai Tikus merupakan salah satu obyek wisata yang ada di Pulau Bangka dan tak kalah indahnya jika dibandingkan dengan pantai-pantai lainnya yang ada di Pulau Bangka. Pantai ini terletak di Desa Rebo, Kelurahan Kenanga, Kecamatan Sungailiat, Kabupaten Bangka, Provinsi Bangka Belitung. Kawasan pantai yang masih alami ini berdampingan dengan sebuah bukit yang dinamakan Bukit Rebo. Pantai ini juga memiliki pasir putih yang halus dan juga berbagai jenis bebatuan granit.
Walaupun namanya Pantai Tikus, namun anda tidak akan menemukan tikus di pantai ini. Justru pantai ini menawarkan pemandangan yang sangat indah dan masih alami. Tak hanya itu, ketika sang surya menampakkan diri dari ufuk timur merupakan momen yang pas untuk membidikkan kamera anda. Ketika mengunjungi Pantai Tikus, anda bisa sekaligus mengunjungi Pantai Tanjung Pesona dan Pantai Teluk Uber karena tempatnya memang berdekatan.
4.Pantai Teluk Uber

Pantai Teluk Uber merupakan salah satu obyek wisata pantai yang ada di Pulau Bangka, tepatnya di Desa Rambak, Kelurahan Srimenanti, Kecamatan Sungailiat, Kabupaten Bangka. Pantai ini berjarak sekitar 40 km dari Kota Pangkalpinang. Pantai yang masih sangat alami ini memiliki luas kawasan sekitar 25 hektar dengan lokasi menjorok ke arah daratan yang membentuk teluk sehingga masyarakat sekitar menyebutnya Pantai Teluk, lebih tepatnya Pantai Teluk Uber.
Di pantai berpasir kuning emas muda ini terdapat gugusan bebatuan granit yang ada di kanan kirinya sehingga ombak yang masuk ke pantai ini menjadi kecil karena terhalang oleh gugusan bebatuan granit tersebut. Kontur pantai yang landai serta air laut yang bersih dan jernih serta ombak pantai yang kecil menjadikan pantai ini aman untuk berenang. Pantai ini juga cocok bagi anda yang ingin mengasingkan diri sejenak dari kebisingan kota.
Pepohonan yang tumbuh di sekitar pantai ini menjadikannya teduh dan sejuk. Puluhan nelayan yang berada di tengah laut berwarna biru kehijauan ini juga menambah indah pemandangan di Pantai Teluk Uber. Di pagi atau sore hari merupakan waktu yang cocok untuk menikmati sunrise atau sunset yang menawan dari cakrawala pantai cantik ini. Terdapat hotel yang mempunyai sepuluh kamar sebagai satu-satunya tempat penginapan jika anda ingin bermalam di kawasan pantai ini. Walaupun kawasan obyek wisata ini masih minim fasilitas, namun keindahan alamnya siap memanjakan anda.
Dari Kota Pangkalpinang, anda dapat menyewa mobil dengan biaya mulai dari Rp. 350.000. Bisa juga menggunakan angkutan umum yang melayani trayek Pangkalpinang-Sungailiat. Setibanya di Sungailiat bisa menyewa becak motor menuju ke Pantai Teluk Uber dengan biaya sekitar Rp. 5.000.
5.Museum Timah

Museum yang menjadi kebanggaan masyarakat Provinsi Bangka Belitung ini merupakan satu-satunya museum timah yang ada di Indonesia, bahkan di Asia. Seperti yang kita ketahui, Provinsi Bangka Belitung memiliki banyak obyek wisata berupa pantai yang menjadi favorit para wisatawan. Namun hal tersebut tidak lantas menjadikan museum ini sepi pengunjung. Justru Museum Timah ini merupakan obyek wisata favorit selain berbagai pantai yang terdapat di Pangkalpinang.
Dahulu bangunan museum ini merupakan tempat tinggal para karyawan Bangka Tin Winning (BTW). Pernah pula digunakan sebagai tempat diadakannya Perjanjian Roem-Royen. Sebuah perjanjian antara Indonesia dan Belanda pada tanggal 7 Mei 1949. Pada waktu itu delegasi Indonesia diwakili oleh Mr. Moh. Roem. Sedangkan delegasi Belanda diwakili oleh H.J. Van Royen. Hasil perjanjian tersebut hingga kini masih tersimpan dengan rapi di museum ini sebagai bukti sejarah Indonesia.

Museum Timah sendiri berdiri pada tahun 1958. Di awal berdirinya, museum ini hanya mencatat sejarah pertimahan Bangka-Belitung oleh karyawan BTW agar masyarakat luas bisa mengenal. Namun saat resmi dibuka untuk umum pada tanggal 2 Agustus 1997 oleh PT. Timah Tbk, koleksi di museum ini semakin lengkap. Tersimpan sejarah proses penambangan timah dari alam hingga pengolahan secara tradisional maupun modern, baik berupa dokumen maupun foto-foto yang menjadi koleksi museum ini. Berkunjung ke museum ini selain berwisata, anda juga dapat menambah wawasan.